Sabtu, 03 Oktober 2015

Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan







NAMA     : RIMA DWITAYANA H.
NIM          : A1D115031



















Untuk lebih jelasnya perhatikan latar belakang skripsi di bawah ini !

BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang Masalah
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dinyatakan bahwa, “Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD ini merupakan standar minimum yang secara rasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum disetiap satuan pendidikan”. Pencapaian SK dan KD tersebut pada pembelajaran IPA didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difaritasi oleh guru dengan berorientasi kepada tujuan kurikuler mata pelajaran IPA. Salah satu tujuan kurikuler pendidikan IPA disekolah dasar adalah “Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari”.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran IPA, guru-guru sebagai pengelola langsung pada proses pembelajaran harus memahami karakteristik (hakekat) pendidikan IPA sebagaimana dikatakan (Depiknas 2006 : 102), bahwa Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.
Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar. serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya didalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah, pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat mebantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang alam sekitar.
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk mata pelajaran IPA, bahwa IPA adalah “cara mencari tahu secara sistematis tentang alam semesta”. Dalam proses mencari tahu ini pembelajaran IPA dirancang untuk mengembangkan kerja ilmiah dan sikap ilmiah siswa. Pengertian tersebut mengandung makna bahwa proses pembelajaran IPA di sekolah dasar menuntut guru mampu mengerjakan mengelola pembelajaran IPA dengan suatu metode dan tehnik penunjang yang memungkinkan dapat mengalami seluruh tahap pembelajaran yang bermuatan keterampilan proses sikap ilmiah dan penguasaan konsep sehingga diharapkan dalam pembelajaran IPA dapat berhasil sesuai dengan yang diharapkan.
Menurut pengalaman penulis bahwa dalam pembelajaran IPA di kelas VI SD. Negeri 91/IV Telanaipura Kota Jambi. Penulis merasa selalu ada yang kurang apabila mengajukan pertanyaan siswa tampak ragu dan bingung untuk menjawab, jawabannya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, nilai ulangan bulanan selalu rendah dan rata-rata dibawah 50 (lima puluh), sedangkan target yang ingin dicapai minimal 60 (enam puluh).

Pada penggalan latar belakang skripsi di atas terdapat penggunaan huruf kapital, penggunaan kata depan di, penggunaan singkatan, dan penggunaan angka yang tidak sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.
*  Salah satu tujuan kurikuler pendidikan IPA disekolah dasar adalah “Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari”. (Paragraf pertama, kalimat ketiga)
Penggunaan kata depan di pada kalimat tersebut melanggar ejaan umum bahasa Indonesia yang disempurnakan. Berdasarkan Bab III, Pasal D, Ayat 3 dikemukakan bahwasanya  kata depan di ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali di dalam penggabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata. Oleh karena itu, penggunaan kata depan di pada kalimat tersebut ditulis terpisah bukan ditulis serangkai.
Perbaikannya adalah sebagai berikut :
Salah satu tujuan kurikuler pendidikan IPA di sekolah dasar adalah “Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari”.
*  Sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. (Paragraf kedua)
Kalimat tersebut melanggar ejaan umum bahasa Indonesia yang disempurnakan. Sesuai dengan pedoman umum ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan disebutkan bahwasanya tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi, sedangkan pada kalimat tesebut kalimat yang didahului kata tetapi tidak memakai tanda koma.
Perbaikannya adalah sebagai berikut :
Sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.
*  … untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar. serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya didalam kehidupan sehari-hari. (Paragraf ketiga, kalimat pertama)
Kata serta pada kalimat tersebut melanggar ejaan umum bahasa Indonesia yang disempurnakan. Sesuai dengan pedoman umum ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan disebutkan bahwasanya huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat, sedangkan pada kalimat tersebut kata serta yang merupakan huruf pertama kata pada awal kalimat tidak memakai huruf kapital.
Perbaikannya adalah sebagai berikut :
… untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar. Serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya didalam kehidupan sehari-hari.
*    … lebih lanjut dalam menerapkannya didalam kehidupan sehari-hari. (Paragraf ketiga, kalimat pertama)
Penggunaan kata depan di pada kalimat tersebut melanggar ejaan umum bahasa Indonesia yang disempurnakan. Berdasarkan Bab III, Pasal D, Ayat 3 dikemukakan bahwasanya  kata depan di ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali di dalam penggabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata. Oleh karena itu, penggunaan kata depan di pada kalimat tersebut ditulis terpisah bukan ditulis serangkai.
Perbaikannya adalah sebagai berikut :
… lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.
*  Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk mata pelajaran IPA, bahwa IPA adalah “cara mencari tahu secara sistematis tentang alam semesta”. (Paragraf keempat, kalimat pertama)
Kata cara pada kalimat tersebut melanggar ejaan umum bahasa Indonesia yang disempurnakan. Sesuai dengan pedoman umum ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan disebutkan bahwasanya huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung, sedangkan pada kalimat tersebut kata cara yang merupakan huruf pertama petikan langsung tidak memakai huruf kapital.
Perbaikannya adalah sebagai berikut :
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk mata pelajaran IPA, bahwa IPA adalah “Cara mencari tahu secara sistematis tentang alam semesta”.
*  Menurut pengalaman penulis bahwa dalam pembelajaran IPA di kelas VI SD. Negeri 91/IV Telanaipura Kota Jambi. (Paragraf kelima, kalimat pertama)
Kalimat tersebut melanggar ejaan umum bahasa Indonesia yang disempurnakan. Sesuai dengan pedoman umum ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan disebutkan bahwasanya singkatan badan atau organisasi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik, sedangkan pada kalimat tesebut singkatan SD diikuti dengan tanda titik.
Perbaikannya adalah sebagai berikut :
Menurut pengalaman penulis bahwa dalam pembelajaran IPA di kelas VI SD Negeri 91/IV Telanaipura Kota Jambi.
*  Nilai ulangan bulanan selalu rendah dan rata-rata dibawah 50 (lima puluh), sedangkan target yang ingin dicapai minimal 60 (enam puluh).
Kalimat tersebut melanggar ejaan umum bahasa Indonesia yang disempurnakan. Sesuai dengan pedoman umum ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan disebutkan bahwasanya bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks, sedangkan pada kalimat tersebut angka dan huruf ditulis sekaligus.
Perbaikannya adalah sebagai berikut :
Nilai ulangan bulanan selalu rendah dan rata-rata dibawah 50, sedangkan target yang ingin dicapai minimal 60.
Atau :
Nilai ulangan bulanan selalu rendah dan rata-rata dibawah lima puluh, sedangkan target yang ingin dicapai minimal enam puluh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar