Minggu, 27 September 2015

CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF


NAMA : SUCI SAFITRI
NIM : A1D115036
KELAS : 1A
MATERI : CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah
Banyak usaha yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk menaikkan dan meningkatkan mutu pendidikan antara lain pemerintah melengkapi sarana dan prasarana pendidikan, memperbaiki kurikulum maupun memberikan kebebasan untuk memimpin sekolah dalam mendistribusikan pembagian tugas mengajar sesuai dengan bidang studi yang dianggap mampu bagi setiap guru, sehingga guru diberikan kebebasan dalam mengembangkan materi sesuai dengan tujuan kurikulum yang akan dicapai. Selain hal tersebut, pemerintah juga mengadakan workshop dan penataan-penataran pada tiap bidang studi sehingga siswa dapat merasakan lansung pengaruh perubahan mutu pendidikan.
Di samping hal di atas adalah ketersediaannya faktor penunjang yang lain seperti buku paket, media pendidikan dan perlengkapan laboratorium di setiap sekolah. Guru merupakan komponen yang paling menentukan akan keberhasilan pendidikan karena keterlibatannya secara langsung pada kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di depan kelas yang berfungsi sebagai fasilitator, komunikator dan inovator dalam kegiatan belajar mengajar tersebut. Dengan pentingnya peranan guru tersebut, maka guru sangat diharapkan mampu merancang proses kegiatan belajar mengajar dengan cara membuat Program Tahunan, Program Semester, Rencana Pembelajaran, Metode yang dibutuhkan dan media serta alat-alat belajar yang mana yang diperlukan sesuai dengan metode yang digunakan dalam pembelajaran, sehingga proses kegiatan belajar tepat pada sasaran yakni meningkatkan mutu hasil pendidikan.
Di Sekolah Dasar (SD) yang akan peneliti lakukan dimana mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) nilai rata-ata kelas setiap semester kelas VI ini belum begitu memuaskan hanya memperoleh ketuntasan kelas 55 pada tahun 2007, 60 pada tahun 2008, dan 65 pada tahun 2009. Untuk itu perlu dilakukan perbaikan pembelajaran dengan metode yang sesuai dengan anak-anak di SD Negeri 203/IV. Pada penelitian ini akan dicoba model pembelajaran role playing. Metode yang selama ini digunakan para guru hanya metode diskusi saja.
Untuk pembelajaran IPA hampir semua konsep dan sub konsep dalam pembelajaannya mengaplikasikan pada kehidupan sehari-hari dan masa depan teknologi sesuai dengan perkembangannya sehingga penguasaan terhadap materi merupakan tujuan utama pembelajaran IPA di SD dan ini merupakan tugas guru IPA di setiap jenjang pendidikan yang sesuai di lapangan, tetapi dalam proses pembelajaran banyak ditemui masalah-masalah dalam peranan konsep-konsep sehingga guru sebagai pengajar gagal dalam tujuan akhir pembelajaran yang disebabkan oleh : (a) metode pembelajaran yang kurang pas/tepat, (b) lemahnya guru dalam menguasai materi pembelajaran, (c) kurangnya minat siswa dengan metode yang monoton, (d) tidak digunakannya alat bantu pembelajaran secara efektif seperti media pembejaran, (e) kondisi siswa itu sendiri, (f) lingkungan sekolah atau kelas yang kurang mendukung.
Dengan melihat sebab-sebab di atas dan permasalahan yang muncul maka penulis berkeinginan melakukan penelitian sebagai upaya meningkatkan hasil belajar tersebut secara maksimum sesuai tuntutan kurikulum. Oleh karena itu judul yang di pilih adalah : “UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 203/IV KOTA JAMBI”.

Pada penggalan latar belakan skripsi di atas terdapat kalimat yang tidak efektif, seperti :
ü  Dengan pentingnya peranan guru tersebut, maka guru sangat diharapkan mampu merancang proses kegiatan belajar mengajar dengan cara membuat Program Tahunan, Program Semester, Rencana Pembelajaran, Metode yang dibutuhkan dan media serta alat-alat belajar yang mana yang diperlukan sesuai dengan metode yang digunakan dalam pembelajaran, sehingga proses kegiatan belajar tepat pada sasaran yakni meningkatkan mutu hasil pendidikan. (paragraf kedua kalimat ketiga)
Kata yang seharusnya di hilingkan karena menurut ciri kehematan tidak di perlukan.
ü  Metode yang selama ini digunakan para guru hanya metode diskusi saja. (paragraf ketiga kalimat keempat)
Kata saja bisa dihilangkan karena penghematan dapat dilakukan pada kesinoniman dalam satu kalimat.
ü  Oleh karena itu judul yang di pilih adalah : “UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 203/IV KOTA JAMBI”. (paragraf kelima kalimat kedua)
Dalam ciri kelogisan bentuk yang benar adalah disisipkannya tanda baca (,) setelah kata oleh karena itu.

Ciri-Ciri Kalimat Efektif



NAMA     : RIMA DWITAYANA H.
NIM          : A1D115031

 


Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pada pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis. Kalimat efektif lebih mengutamakan keefektifan kalimat itu sehingga kejelasan kalimat itu dapat terjamin.
Sebuah kalimat efektif mempunyai ciri-ciri yang khas, yaitu sebuah kesepadanan struktur, keparalelan, ketegasan, kehematan, kecermatan, kepaduan, dan kelogisan.
A. Ciri Kesepadanan Struktur
Yang dimaksud dengan kesepadanan struktur ialah kesepadanan atau keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai. Kesepadanan kalimat ini diperhatikan oleh kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik.
Kesepadanan kalimat itu memiliki beberapa ciri, antara lain :
1. Kalimat itu mempunyai subjek dan predikat yang jelas.
2. Tidak terdapat subjek ganda.
3. Kata penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal.
4. Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.
B. Ciri Keparalelan
Yang dimaksud dengan keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu. Artinya kalau bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk kedua dan seterusnya juga harus menggunakan bentuk nomina. Kalau bentuk pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan verba.
C. Ciri Ketegasan
Yang dimaksud dengan ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan. Kalimat itu memberi penekanan atau ketegasan pada penonjolan itu.
Ada beberapa cara untuk membentuk penekanan dalam kalimat, antara lain :
1. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat).
2. Membuat urutan kata yang logis.
3. Melakukan pengulangan kata.
4. Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan.
5. Mempergunakan partikel penekanan (penegasan).
D. Ciri Kehematan
Yang dimaksud dengan kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat menggunakan kata, frase, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Kehematan tidak berarti harus menghilangkan kata-kata yang dapat menambah kejelasan kalimat. Penghematan disini mempunyai arti penghematan terhadap kata yang memang tidak diperlukan, sejauh tidak menyalahi kaidah tata bahasa.
Ada beberapa kriteria yang perlu yang perlu diperhatikan, antara lain :
1. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan pengulangan subjek.
2. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindari pemakaian superordinat pada hiponim kata.
3. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.
4. Penghematan dapat dilakukan dengan cara tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak.
E. Ciri Kecermatan
Yang dimaksud dengan cermat adalah kalimat itu tidak menimbulkan tafsiran ganda dan tepat dalam piliha kata.
F. Ciri Kepaduan
Yang dimaksud dengan kepaduan adalah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah. Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir yang tidak sistematis. Oleh karena itu, hindari kalimat yang panjang dan bertele-tele.
G. Ciri Kelogisan
Yang dimaksud dengan kelogisan ialah ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan sesuai dengan ejaan yang berlaku.

Untuk lebih jelasnya perhatikan penggalan latar belakang skripsi di bawah ini !
Proses belajar dan mengajar yang dilakukan oleh guru bertujuan agar siswa dapat memahami apa yang diajarkannya. Faktanya, yang terjadi dalam proses pembelajaran masih banyak ditemukan siswa yang mengalami kendala dalam belajar dan memahami apa yang sudah dipelajarinya, bahkan masih ada ditemukan siswa yang tidak mengerti sama sekali dengan materi yang sudah diajarkan guru sebelumnya. Kenyataan dialami oleh semua sekolah.
Sekolah Dasar merupakan lembaga pendidikan formal yang bertujuan untuk membangun dan mewujudkan cita-cita pendidikan, perlu mendapat perhatian yang sangat serius dari pemerintah, seperti halnya pengembangan sumber daya pendidiknya, penyediaan fasilitas pendidikan yang layak, dan memperhatikan kesejahteraan pendidik itu sendiri. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja dengan sendirinya proses dan hasil bealajar yang dicapai oleh anak didiknya sesuai dengan harapan.
SDN No. 17/I Rantau Puri Kec. Muara Bulian salah satu lembaga pendidikan yang diberikan tugas untuk mengajarkan pelajaran sebagai mana yang berlaku di semua sekolah dasar lainnya. Oleh karena itu, masyarakat menganggap sekolah dasar adalah sebagai tempat pendidikan yang berbasis pelajaran umum semua mata pelajaran diajarkan dalam satu wadah.
Selanjutnya guru merupakan suatu komponen yang tidak dapat dipisahkan dalam proses belajar mengajar, jika tidak adanya guru maka proses pembelajaran tidak akan dapat berlangsung, oleh sebab itu guru memegang peranan penting dalam menempati posisinya sebagai seorang guru untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut.

Pada penggalan latar belakang skripsi di atas terdapat kalimat yang tidak efektif.
*    Proses belajar dan mengajar yang dilakukan oleh guru bertujuan agar siswa dapat memahami apa yang diajarkannya.” (Paragraf pertama, kalimat pertama)
Kalimat tersebut memiliki ciri keefektifan kesepadanan struktur karena pada kalimat tersebut mempunyai subjek dan predikat yang jelas.
*    Faktanya, yang terjadi dalam proses pembelajaran masih banyak ditemukan siswa yang mengalami kendala dalam belajar dan memahami apa yang sudah dipelajarinya, bahkan masih banyak ditemukan siswa yang tidak mengerti sama sekali dengan materi yang sudah diajarkan guru sebelumnya.” (Paragraf pertama, kalimat kedua)
Kalimat tersebut memiliki ciri keefektifan ketegasan karena pada kalimat tersebut terdapat kata “faktanya” yang dimana kata tersebut memberi penekanan atau ketegasan pada penonjolan kalimat.
*    Masih banyak ditemukan siswa yang mengalami kendala dalam belajar dan memahami apa yang sudah dipelajarinya, bahkan masih banyak ditemukan siswa yang tidak mengerti sama sekali dengan materi yang sudah diajarkan guru sebelumnya.” (Paragraf pertama, kalimat kedua)
Selain itu, kalimat tersebut juga memiliki ciri keefektifan ketegasan karena pada kalimat tersebut terdapat pengulangan kata yang dimana kalimat itu memberi penekanan atau ketegasan pada penonjolan kalimat.
*    Sekolah Dasar merupakan lembaga pendidikan formal yang bertujuan untuk membangun dan mewujudkan cita-cita pendidikan, perlu mendapat perhatian yang sangat serius dari pemerintah, seperti halnya pengembangan sumber daya pendidiknya, penyediaan fasilitas pendidikan yang layak, dan memperhatikan kesejahteraan pendidik itu sendiri.” (Paragraf kedua, kalimat pertama)
Kalimat tersebut melanggar ciri keefektifan keparalelan karena pada kalimat tersebut tidak memiliki kesejajaran bentuk kata, yaitu kata pengembangan, penyediaan, dan memperhatikan.
Kalimat tersebut dapat diperbaiki dengan cara menyejajarkan ketiga bentuk itu.
Sekolah Dasar merupakan lembaga pendidikan formal yang bertujuan untuk membangun dan mewujudkan cita-cita pendidikan, perlu mendapat perhatian yang sangat serius dari pemerintah, seperti halnya mengembangkan sumber daya pendidiknya, menyediakan fasilitas pendidikan yang layak, dan memperhatikan kesejahteraan pendidik itu sendiri.
*    SDN No. 17/I Rantau Puri Kec. Muara Bulian salah satu lembaga pendidikan yang diberikan tugas untuk mengajarkan pelajaran sebagai mana yang berlaku di semua sekolah dasar lainnya.” (Paragraf ketiga, kalimat pertama)
Kalimat tersebut melanggar ciri keefektifan kesepadanan struktur karena pada kalimat tersebut tidak mempunyai subjek dan prdikat  yang jelas. Ketidakjelasan subjek dan predikat kalimat, tentu saja membuat kalimat tersebut tidak efektif.
Perbaikannya adalah sebagai berikut :
SDN No. 17/I Rantau Puri Kec. Muara Bulian merupakan salah satu lembaga pendidikan yang diberikan tugas untuk mengajarkan pelajaran sebagai mana yang berlaku di semua sekolah dasar lainnya.
*    Oleh karena itu, masyarakat menganggap sekolah dasar adalah sebagai tempat pendidikan yang berbasis pelajaran umum semua mata pelajaran diajarkan dalam satu wadah. (Paragraf ketiga, kalimat kedua)
Kalimat tersebut melanggar ciri keefektifan kehematan karena pada kalimat tersebut penggunaan kata sebagai tidak tepat dan dianggap tidak perlu. Seharusnya kata sebagai dihilangkan.
Perbaikannya adalah sebagai berikut :
Oleh karena itu, masyarakat menganggap sekolah dasar adalah tempat pendidikan yang berbasis pelajaran umum semua mata pelajaran diajarkan dalam satu wadah.